PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PEMBUATAN MAKANAN TAMBAHAN LOKAL DI KAMPUNG BINTANG PEPARA

  • Sanusi Universitas Teuku Umar
  • Nirma Afriya
  • Muhammad Hafilza D
  • Teuku Thandi Amar Fahri
  • Marfirah Nur
  • Olin Fitria Ningsih
  • Rivansyah Suhendra
  • Suryadi
Keywords: Pendampingan, Stunting, Alpukat, Daun Kelor

Abstract

Prevalensi stunting di Kabupaten Aceh tengah pada tahun 2022 sebesar 32%, angka tersebut masih di atas rata-rata Provinsi Aceh yaitu sebesar 31,2% dan rata-rata nasional 21,6%. Stunting adalah kondisi ketika pertumbuhan fisik dan perkembangan mental seorang anak terhambat akibat kekurangan nutrisi, terutama pada masa awal kehidupan, biasanya sebelum usia 2 tahun dan juga dapat berdampak negatif pada perkembangan otak, sistem kekebalan tubuh, dan daya tahan terhadap penyakit. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk peningkatan pengetahuan dan pemahaman serta partisipasi masyarakat dalam pencegahan stunting melalui pembuatan makanan tambahan lokal dengan pemanfaatan pudding alpukat dan daun telor. Hal ini dilakukan dengan menilai pengetahuan masyarakat dan permasalahan yang dihadapinya Informasi pencegahan dan cara menilai atau mendeteksi dini keterlambatan perkembangan pada anak usia dini di kampung Bintang Pepara, Kecamatann Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. Metode yang digunakan mulai dari studi lapangan, program edukasi dan penyuluhan, kerjasama posyandu, dan evaluasi dampak. Hasil pengabdian diperoleh bahwa puding alpukat dan daun kelor bisa menjadi contoh makanan yang kaya gizi dan menarik bagi anak-anak di kampung bintang pepara, masyarakat sangat antusias dalam mengikuti pendampingan dan dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal bagi masyarakat kampung bintang pepara. 

References

[1] https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230125/3142280/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-216-dari-244/ (diakses: 26/08/2023).
[2]. Yuwanti., Mulyaningrum, F. M., Susanti, M. M. (2021). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Stunting Pada Balita Di Kabupaten Grobogan. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat STIKES Cendekia Utama Kudus. Vol. 10, No.1. 10.31596/jcu.v10i1.704.
[3] https://acehtengahkab.go.id/berita/kategori/penanganan-stunting/pemerintah-kabupaten-aceh-tengah-meluncurkan-program-desa-b2sa-untuk-peningkatan-kualitas-konsumsi-pangan-dan-kesehatan-masyarakat (diakses: 26/08/2023).
[4] https://bappeda.acehtengahkab.go.id/media/2022.07/4_laporan_stunting_20211.pdf. (diakses: 26/08/2023).
[5]. Dzulqaidah, I., Sari, K.W., Wardini, T. R., Andriani, F., Alimajaya, A., Andriansyah., Multazam, M. J., Aqila, Q., Amalia, W. R., Parwati, P. Y. (2023). Puding 4 Bintang Sebagai Asupan Gizi untuk Cegah Stunting di Desa Sembalun Lawang. Jurnal Wicara Desa,Volume 1 Nomor 2. https://journal.unram.ac.id/index.php/wicara .
[6] Ningrum, N. P., Hidayatunnikmah, N., & Rihardini, T. (2020). Cegah stunting sejak dini dengan makanan bergizi untuk ibu hamil. E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 11(4), 550-555.
[7] Haidar, D. A., & Hutama, F. S. (2016). Persepsi Masyarakat Jawa terhadap Tumbuhan Kelor Di Kecamatan Ambulu Jember. Fkip E-Proceeding, 1, 25–31. https://jurnal.unej.ac.id/index.ph p/fkip-epro/article/view/5829 .
[8] Nurdin, M. S., Thahir, A. I. A., & Hadju, V. (2018). Supplementations on Pregnant Women and the Potential of Moringa Oleifera Supplement to Prevent Adverse Pregnancy Outcome. International Journal of Science and Healthcare Research, 3(1), 71–75.
Published
2023-10-30
How to Cite
Sanusi, Afriya, N., Hafilza D, M., Thandi Amar Fahri, T., Nur, M., Fitria Ningsih, O., Suhendra, R., & Suryadi. (2023). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PEMBUATAN MAKANAN TAMBAHAN LOKAL DI KAMPUNG BINTANG PEPARA. LANDMARK : (Jurnal Pengabdian Masyarakat), 1(3), 99-104. https://doi.org/10.32520/landmark.v1i3.2815