ANALISA PEMBUATAN TEPUNG BIJI ALPUKAT ( Persea americana Mill) DENGAN 3 METODE PENGERINGAN

  • Rifni Novitasari
  • Tuty Anggraini Universitas Andalas
  • Hasbullah Universitas Andalas
  • Dini Hervani Universitas Andalas
Keywords: pengeringan, dehidrator, tepung biji alpukat

Abstract

Kerusakan pangan dapat disebabkan oleh faktor intrinsik antara lain aktivitas air (aw) dan kelembaban, kematangan serta sifat makanan. Kerusakan pangan tingkat pencemaran mikroba. Salah satu metode pengawetan yang sederhana  dan paling banyak digunakan adalah pengeringan.  Pengeringan dilakukan  dengan cara menguapkan sebagian besar air yang terkandung  dalam makanan dengan menggunakan energi panas.  Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk memanfaatkan limbah biji alpukat menjadi Tepung Biji Alpukat (TBA) dengan menggunakan 3 metode pengeringan yaitu; dengan bantuan sinar matahari, dengan menggunakan food dehydrator dan alat roasting Gene Café. Kemudian membandingkan karekteristik TBA dari 2 metode pengeringan dengan alat yaitu metode food dehydrator dan alat roasting Gene Café secara kuantitatif deskriptif terhadap karakteristik fisik dan kadar air dan kadar taninnya. Dari ketiga pengeringan tersebut maka pengeringan terbaik adalah pengeringan dengan alat roasting Gene Café  pada suhu 150oC dengan kadar air  5.5 +  0.76 % , kadar tanin 0.723 + 0.004 mg/100 g, dengan tekstur halus,  berwarna kecoklatan, dan beraroma khas biji alpukat yang menyerupai aroma buah alpukatnya.

Published
2024-05-05
Section
Articles