PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO) MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PADA INDUSTRI KELAPA SAWIT
Abstract
Untuk dapat bertahan dalam persaingan antar indutri yang semain meningkat pesat, perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, dimana kualitas produk merupakan salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pasar. Perusahaan melakukan pengendalian kualitas sebagai strategi menghadapi persaingan dengan menetapkan kualitas produk, menentukan spesifikasi serta selalu melakukan perbaikan, pemeliharaan dan pengawasan pada seluruh elemen yang terlibat di dalam proses produksi. Salah satu metode dalam pengendalian kualitas adalah Six Sigma. Metode Six Sigma merupakan metode yang dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas produk dengan cara meminimasi faktor penyebab kecacatan produk. PT X selaku pelaku industri kelapa sawit dengan salah satu hasil produksinya adalah Crude Palm Oil (CPO), selain harus meningkatkan kapasitas produksi, perusahaan juga harus memproduksi CPO dengan kualitas yang baik. Dalam proses produksi PT X masih ditemukan permasalahan berupa melebihi batas standar kualitas CPO yakni standar mutu minyak kelapa sawit pada perusahaan dengan nilai ambang batas Asam Lemak Bebas (ALB) 4,50%, kadar air 0,20%, dan kadar kotoran 0,05%. Melakukan analisis menggunakan metode Six Sigma pada PT X, didapatknan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan cacat pada produk CPO seperti faktor manusia, mesin, bahan baku, lingkungan dan metode. Untuk mengendalikan kualitas produk CPO terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu melakukan pengawasan terhadap bahan baku yang telah dipanen; melakukan pengawasan terhadap bahan baku sebelum diproduksi; melakukan pengawasan pada saat proses produksi; melaporkan hasil jenis kerusakan yang telah melebili standar perusahaan serta melakukan perawatan dan perbaikan mesin secara berkala.