ANALISIS KALIUM (K) SEBAGAI DASAR REKOMENDASI PUPUK KCL UNTUK OPTIMALISASI LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DALAM BUDIDAYA TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN KUANTAN TENGAH

  • Syaiful Anwar Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Ketahanan Pangan
  • Rover Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kuantan Singingi, Teluk Kuantan, Riau, Indonesia
Keywords: Rekomendasi, kalium, optimalisasi sawit, pangan.

Abstract

Kebun kelapa sawit biasanya mencakup lahan yang luas, di sela-sela pohon sawit dapat dioptimalkan dengan disisipi tanaman lain seperti tanaman pangan yang disebut pola tumpang sari. Lahan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kuantan Singingi umum bereaksi masam. Tanah tersebut bermasalah dengan kekurangan hara kalium jika ditanami dengan tanaman  pangan seperti  kedelai, ubikayu dan kacang tanah. Agar lahan sela antar tanaman kelapa sawit di Kabupaten Kuantan Singingi terutama pada Kecamatan Kuantan Tengah dapat dimanfaatkan terutama untuk menanam tanaman pangan maka perlu diketahui kandungan hara kalium dan rekomendasi pupuk KCL untuk tanah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survai, dengan pengambilan sampel tanah secara purposive dan setiap titik pengambilan dilakukan pemboran tanah sedalam 20 cm dengan bor belgia, kemudian sampel tanah dikompositkan untuk di analisis pH dan K-dd di Laboratorium. Hasil analisis tanah dibandingkan dengan Tabel kriteria sifat Kimia tanah oleh Pusta Penelitian Tanah Bogor 1983. Berdasarkan penelitian yang telah  dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa lahan sela antar tanaman kelapa sawit di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten kuantan Singingi memiliki kriteria sifat kimia dengan pH 4,65 – 5,12 (kriteria masam) dan kandungan K-dd 0,01-0,02 (kriteria sangat rendah). Rekomendasi pemupukan KCl untuk lahan sela antar tanaman kelapa sawitdi Kecamatan kuantan tengah kabupaten Kuantan Singingi yaitu untuk ubi kayu sekitar 220,8 – 236,4 kg KCl/Ha, kedelai membutuhkan 202,8- 2018,4 kg KCl/Ha dan  kacang tanah adalah  76,8-92,4 kg KCl/Ha

Published
2023-01-19