Analisis Usahatani Padi Sawah Dengan Teknologi Jajar Legowo di Desa Tanjung Sari

  • Sunento Sunento Program Studi Agribisnis Universitas Islam Indragiri
  • Nina Sawitri Program Studi Agribisnis Universitas Islam Indragiri
  • Yuslizar Program Studi Agribisnis Universitas Islam Indragiri
Keywords: efisiensi, jajar legowo, padi, pendapatan, usahatani

Abstract

Sistem tanam jajar legowo merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan produktivitas pada budidaya tanaman padi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan dan tingkat efisiensi usahatani pdi sawah dengan teknologi jajar legowo. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis biaya, analisis penerimaan, analisis pendapatan, analisis R/C ratio, biaya penyusutan, dan pendapatan kerja keluarga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil produksi usahatani padi sistem jajar legowo yaitu 4.698,43 Kg/Ha/MT, dengan pendapatan kotor sebesar  Rp28.190.597,01/Ha/MT dan pendapatan bersih petani padi sawah di Desa Tanjung Sari sebesar Rp18.315.970,15/Ha/MT. Sedangkan rata-rata pendapatan kerja keluarga sebesar Rp19.020.373,13/Ha/MT. Adapun hasil analisis R/C pada usahatani padi sawah di Desa Tanjung Sari sebesar 2,85 yang artinya setiap biaya yang dikeluarkan oleh petani sebesar Rp1 maka petani akan memperoleh penerimaan sebesar Rp2,85 Dari hasil analisis ini menunjukkan bahwa biaya lebih kecil dari rata-rata penerimaan sehingga usahatani layak untuk dilanjutkan.

The Jajar Legowo planting system is an agricultural innovation aimed at enhancing productivity in rice cultivation. The objective of this study is to analyze the income and efficiency level of lowland rice farming utilizing the Jajar Legowo system. The analytical methods employed in this research include cost analysis, revenue analysis, income analysis, R/C (Revenue-Cost) ratio analysis, depreciation cost calculation, and analysis of family labor income. The findings indicate that the average production yield under the Jajar Legowo system is 4,698.43 kg per hectare per planting season, with a gross income of IDR 28,190,597.01 per hectare per season and a net income of Rp18,315,970.15 per hectare per season for rice farmers in Tanjung Sari Village. Additionally, the average family labor income is recorded at Rp19,020,373.13 per hectare per season. The R/C ratio analysis yielded a value of 2.85, which implies that for every Rp1 of cost incurred, farmers receive a return of Rp2.85. This result suggests that the total costs are significantly lower than the revenues generated, indicating that rice farming using the Jajar Legowo system is economically viable and worth continuing.

Keywords: jajar legowo, rice, income, efficiency, farming

 

References

Azhari., Muslinawati, R., Sakti, T. M. A., Izah, W. R. (2025). Pengaruh Pengetahuan dan Inovasi Teknologi Terhadap Keberhasilan Usaha Tani. Dimensi. Vol 14(1): 238-251.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Indragiri Hulu. 2023. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Indragiri Hulu Menurut Lapangan Usaha 2019-2023. Badan Pusat Statistik. Kabupaten Indragiri Hulu.

Ghina, V. N. G., & Maulida, V. R. (2025). Zakat produktif dalam meningkatkan perekonomian petani oleh BAZNAS di Sukabumi Jawa barat. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Digital. Vol 2(3): 1457–1465.

Ibrahim, R., Halid, M., Boekoesoe, Y. (2021). Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah Non Irigasi Teknis Di Kelurahan Tenilo Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Agrinesia. Vol 5 (3): 176-181.

Mansur M.S., Yantu, I., Juanna, A. (2024) Pengaruh Biaya Produksi Dan Harga Jual Terhadap Pendapatan Petani Jagung Dikecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis. Vol 6 (3): 1451-1460.

Saputro, A. J. (2021). Efisiensi Teknis Usahatani Tebu Antar Wilayah Di Provinsi Jawa Timur. Universitas Brawijaya.

Published
2025-11-03