KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KETAHANAN PANGAN LOKAL

  • Partini Partini Program Studi Agribisnis Universitas Islam Indragiri
  • Intan Sari Program Studi Agroteknologi UNISI
Keywords: Food security, local food, sago, corn, cassava.

Abstract

Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan dari aspek ketersediaan, keterjangkaun, kualitas dan keamanan serta keberlanjutan. Penulisan artikel ini dilakukan dengan melaukan studi literatur. Pangan lokal merupakan solusi terhadap permasalahan pangan karena (a) dari sisi produksi, bahan pangan lokal tumbuh tersebar dan cukup melimpah di seluruh wilayah Indonesia sehingga dapat menjamin ketersediaannya, (b) sistem pangan lokal memiliki keterjangkauan yang lebih mudah karena sistem distribusi yang pendek, (3) dari sisi kualitas terbukti bahwa bahan-bahan pangan lokal memiliki kandungan gizi tidak kalah dengan beras atau gandum, (d) pangan lokal tumbuh sesuai dengan agro ekologi setempat sehingga lebih menjamin keberlanjutan. Beberapa pangan lokal yang berpotensi untuk dikembangkan antara lain sagu, jagu dan singkong.

Food security is a condition of fulfilling food in terms of availability, affordability, quality and safety and sustainability. The method research was Literature Review study. Local food is solution for food security problem because (a) in terms of production, local food ingredients grow scattered and quite abundant throughout Indonesia so as to ensure their availability, (b) the local food system has easier affordability due to a better distribution system. short, (3) in terms of quality it is proven that local food ingredients have nutritional content not inferior to rice or wheat, (d) local food grows in accordance with local agro-ecology so as to ensure sustainability. Some local foods that have the potential to be developed include sago, jagu and cassava.

 

References

Alodokter. Manfaat-Singkong-Bagi-Kesehatan-Serta-Fakta-Lainnya. https://www.alodokter.com/

“2021_Fernandes_Ketahanan Pangan Finlandia_ Studi Terhadap Indeks Ketahanan Pangan Global Dan Perbandingan Dengan Indonesia.Pdf.”

Bala, B K et al. 2014. “Simulation Modelling Practice and Theory Modelling of Food Security in Malaysia.” Simulation Modelling Practice and Theory 47: 152–64. http://dx.doi.org/10.1016/j.simpat.2014.06.001.

Lowenberg-DeBoer, J. et al. 2021. “85. The Impact of Regulation on Autonomous Crop Equipment in Europe.” : 711–17.

Naim, Hafizan Mohammad et al. 2016. “Komersialisasi Sagu Melalui Skema Perkebunan Di Sarawak : Jalan Ke Depan.” 2016.

Simatupang, Pantjar. 2016. “Analisis Kritis Terhadap Paradigma Dan Kerangka Dasar Kebijakan Ketahanan Pangan Nasional.” Forum penelitian Agro Ekonomi 25(1): 1.

Simatupang, Pantjar, and I Wayan Rusastra. 2004. “Kebijakan Pembangunan Sistem Agribisnis Padi.” Ekonomi Padi dan Beras Indonesia: 31–52.

Tirta, Parama, Novita Indrianti, and Riyanti Ekafitri. 2013. “Potensi Tanaman Sagu (Metroxylon Sp.) Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Di Indonesia.” Pangan 22(1): 61–75.

Triandini, Evi et al. 2019. “Metode Systematic Literature Review Untuk Identifikasi Platform Dan Metode Pengembangan Sistem Informasi Di Indonesia.” Indonesian Journal of Information Systems 1(2): 63.

wigna, winati & khomsan, ali. 2011. “Kearifan Lokal Dalam Diversifikasi Pangan.” Pangan 20(3): 283–94.

BPS. 2020. Outlook Komoditas Pertanian Tanaman Pangan Padi.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan.

Perpres No 22 tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal

Keputusan Menteri Pertanian No 64 tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Pokok Lokal

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan.

Published
2022-05-31