Analisis Usahatani Nanas Madu di Desa Suka Jadi Kecamatan Kuala Cenaku

  • Kristian Ekosudarmaji Program Studi Agribisnis Universitas Islam Indragiri
  • Yeni Afiza Program Studi Agribisnis Universitas Islam Indragiri
  • Gunawan Syahrantau Program Studi Agribisnis Universitas Islam Indragiri
Keywords: Kelayakan, Nanas Madu, Pendapatan, Usahatani

Abstract

Produksi nanas di Kecamatan Kuala Cenaku mencapai 361.421.000 Kwintal pada Tahun 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan dan tingkat efisiensi usahatani nanas madu di Desa Suka Jadi Kecamatan Kuala Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu. Metode analisis yang digunakan adalah analisi biaya produksi, penerimaan, penyusutan alat, pendapatan, pendapatan kerja keluarga, dan analisis kelayakan usahatani. Hasil penelitian ini adalah Pendapatan per hektar per satu kali panen dalam melakukan usahatani nanas madu di Desa Suka Jadi sebesar Rp47.582.948. Hasil analisis kelayakan usahatani pada usahatani nanas madu di Desa Suka JadiĀ  sebesar 3,10 yang artinya setiap biaya yang dikeluarkan oleh petani sebesar Rp1 maka petani akan memperoleh penerimaan sebesar Rp3,10. Dari hasil analisis ini menunjukkan bahwa biaya lebih kecil dari rata-rata penerimaan sehingga usahatani layak untuk dilanjutkan.

The pineapple production in Kuala Cenaku Sub-district reached 361.421.000 quintals in 2022. This study aims to assess the income and efficiency level of honey pineapple farming in Suka Jadi Village, Kuala Cenaku Sub-district, Indragiri Hulu Regency. The analytical methods employed include production cost analysis, revenue calculation, equipment depreciation, net income, family labor income, and farm feasibility analysis. The results indicate that the income per hectare per harvest cycle for honey pineapple farming in Suka Jadi Village amounts to IDR 47,582,948. The farm feasibility analysis yields a value of 3.10, meaning that for every IDR 1 of cost incurred, the farmer receives IDR 3.10 in return. This finding demonstrates that the production costs are lower than the average revenue, thereby confirming that honey pineapple farming is economically viable and feasible to continue.

References

Amalia, Ifa Firda, Agus Setiadi, Migie Handayani. 2023. Pendapatan Usahatani Nanas di Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah 21(2): 165-177.

Badan Pusat Statistik. 2022. Statistik Sayuran dan Buah-buahan di Kabupaten Indragiri Hulu. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Indragiri Hulu.

Basuki, Bambang Siswadi, Dina kartika sari. 2025. Analisis Efisiensi Usahatani Nanas (Studi kasus Desa Sumberasri, Kecamataan Nglegok, Kabupaten Blitar). SEAGRI 13 (1): 1-11.

Fani, D. M. 2018. Analisis Efisiensi Pemasaran dan Nilai Tambah Komoditas Nanas Madu di Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Skripsi S-1, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hermanto. 1996. Analisa Usahatani. Bina Aksara. Jakarta

Kindangen, J. 2000. Prospek Pengembangan Agroindustri Pangan dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Tani di Kabupaten Minahasa Enggara. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Sulawesi Utara.

Lawalata, M., Darwanto, DJ., dan Hartono, S., 2017. Risiko Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bantul. Agrica (Jurnal Agribisnis Sumatera Utara), 10(1): 56-73.

Mubyarto, 1991. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES.

Pauza, Edwina, Eliza. 2022. Analisis Pendapatan Usahatani dan Pemasaran Nanas di Desa Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 8(1): 182-194.

Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian Teori dan Aplikasinya. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. 134 hal.

Soekartawi. 2010. Agribisnis: Teori dan Aplikasinya. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. 238 hal.

Suratiyah, Ken. 2015. Ilmu Usahatani edisi revisi. Jakarta : Penebar Swadaya. 156 Hal.

Published
2025-11-13