ANALISIS USAHA IKAN PATIN ASAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE RUMAH ASAP DI DESA KAMPUNG BARU KECAMATAN GUNUNG TOAR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

  • Irwan Saputra Universitas Islam Kuantan Singingi
  • Nariman Hadi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNIKS
  • Mashadi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNIKS
Keywords: Ikan patin, Rumah asap

Abstract

Ikan patin merupakan salah satu bahan pangan yang  cepat rusak dan membusuk. Untuk dapat memperpanjang masa simpannya maka perlu dilakukan penanganan segera antara lain dengan proses pengawetan. Terdapat beberapa cara untuk mengawetkan ikan patin, diantaranya adalah pengawetan dengan menggunakan metode pengasapan, dimana  asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu bakar akan dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme pembusuk.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar produksi,  biaya produksi, besarnya pendapatan serta nilai efisiensi dari usaha ikan patin asap di Desa Kampung Baru Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif dengan menggunakan kalkulator dan Excel. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata penggunaan bahan baku ikan patin segar adalah sebanyak 22,5 kg dan setelah dilakukan pengolahan dengan metode pengasapan akan menghasilkan ikan patin asap  sebanyak 12,9 kg. Rata-rata Biaya Produksi yang dikeluarkan dalam proses pengolahan ikan patin asap ini adalah sebesar Rp. 647.108/proses produksi, sementara rata-rata pendapatan kotor yang diperoleh  adalah sebesar Rp  1.038.000/proses produksi dan rata-rata Pendapatan Bersih adalah sebesar Rp 390.891/proses produksi, dengan rata-rata nilai Efisensi sebesar 1,59. Dengan demikian maka usaha ikan patin asap dengan menggunakan metode rumah asap di desa Kampung baru ini layak untuk dikembangkan.

Catfish is a food ingredient that quickly spoils and rots. To extend its shelf life, it needs to be handled immediately, including a preservation process. There are several ways to preserve catfish, including preservation using the smoking method, where the smoke produced from burning firewood can inhibit the growth of spoilage microorganisms.  The aim of this research is to find out how much production, production costs, income and efficiency value of the smoked catfish business in Kampung Baru Village, Gunung Toar District, Kuantan Singingi Regency. The data analysis method used is qualitative analysis and quantitative analysis using a calculator and Excel. Based on the research results, it was found that the average raw material used for fresh catfish was 22.5 kg and after processing using the smoking method it would produce 12.9 kg of smoked catfish. The average production costs incurred in the process of processing smoked catfish are IDR. 647,108/production process, while the average gross income obtained was IDR 1,038,000/production process and the average Net Income was IDR 390,891/production process, with an average Efficiency value of 1.59. Thus, the smoked catfish business using the smokehouse method in Kampung Baru village is feasible to develop.

References

Anjar, R. (2022). Teknik Pembenihan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) Sistem Corong. Jurnal Akuatek, 3(1), 33–40. https://jurnal.unpad.ac.id /akuatek/article/view/39631.

Rorano, M., & Nur, R. M. (2019). Sanitasi dan Higienie Pengolahan Ikan Tuna dan Cakalang Asap di Tanah Tinggi Desa Gotalamo Kabupaten Pulau Morotai. Jurnal Aksara Public, 3(2), 134–141. https://www.researchgate.net/ publication /335310674.

Soekirno, Sadono. (2013). Teori Pengantar Makro Ekonomi. PT. Raja Grafindo Parsada. Jakarta.

Winta, A. (2019). Analisis Agribisnis Ikan Patin Di Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi. 2, 8–9. https://repository.uir.ac.id/14307/ 1/154210262

Swastawati, F. (2018). Teknologi Pengasapan Ikan Tradisional. https://doc-pak.undip.ac.id/2430/2

Published
2024-11-14