ANALISIS RANTAI PASOK CABAI MERAH DI DESA KEPAU JAYA KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU
Abstract
Aktivitas rantai pasok dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas cabai merah. Perubahan cabai merah yang cukup cepat memerlukan pelaku rantai pasok yang terlibat dan waktu pendistribusian yang efektif, agar pada saat sampai ke konsumen cabai merah masih dalam kondisi yang segar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mekanisme rantai pasok dan efisiensi rantai pasok cabai merah. Metode yang digunakan adalah adalah survei. Lokasi penelitian di Desa Kepau Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Penelitian dilaksanakan selama enam bulan dari Januari – Juni 2023. Responden petani dan pedagang pengumpul diambil secara sensus dengan jumlah sebanyak 24 petani dan 2 orang pedagang pengumpul, pedagang pengecer dan konsumen diambil secara sengaja (purposive) masing – masing sebanyak 2 orang. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan mekanisme aliran rantai pasok cabai merah terdiri dari aliran barang yang dimulai petani cabai merah ke pedagang pengumpul, selanjutnya dialirkan ke pedagang pengecer kemudia ke konsumen. Aliran informasi terjadi secara timbal balik antar setiap pelaku rantai pasok. Aliran keuangan mengalir dari konsumen ke pedagang pengecer, lalu pedagang pengumpul dan terakhir ke petani cabai merah. Biaya distribusi cabai merah sebesar Rp.1.672,22/kg margin distribusi sebesar Rp.23.000/kg, farmer’s share sebesar 52,08% dan efisiensi distribusi 3,48%.
Supply chain activities can affect the quantity and quality of red chilies. A fairly fast change in red chilies requires involved supply chain actors and effective distribution times, so that when they reach consumers the red chilies are still in fresh condition. This research aims to analyze the supply chain mechanism and efficiency of the red chili supply chain. The method used is a survey. The research location is Kepau Jaya Village, Siak Hulu District, Kampar Regency. The research was carried out for six months from January - June 2023. Respondents from farmers and collecting traders were taken by census with a total of 24 farmers and 2 collecting traders, retailers and consumers were taken purposively (2 people each). The data analysis used is descriptive qualitative and quantitative. The research results show that the red chili supply chain flow mechanism consists of the flow of goods starting from red chili farmers to collecting traders, then flowing to retailers and then to consumers. The flow of information occurs reciprocally between each supply chain actor. Financial flows flow from consumers to retailers, then collectors and finally to red chili farmers. Red chili distribution costs are IDR 1,672.22/kg, distribution margin is IDR 23,000/kg, farmer's share is 52.08% and distribution efficiency is 3.48%.
References
Agustin, M., Siswadi, B., & Hindarti, S. (2019). Analisis rantai pasok (supply chain) cabai merah (Capsicum annum L.) di Sta Mantung Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 7(1), 1–8.
Asrianti, E. (2014). Analisis pemasaran usahatani cabai merah keriting di Desa Maku Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi. Agrotekbis, 2(6), 660–666.
Badan Pusat Statistik (2022). Badan Pusat Statistik, Kabupaten Kampar Dalam Angka. BPS Kabupaten Kampar.
Downey, W. D., & Erickson, S. P. (1987). Manajemen Agribisnis. Jakarta: Erlangga.
Hanafiah, A. M., & Saefuddin, A. M. (2011). Tata Niaga Hasil Perikanan. Jakarta: UI Press.
Hendrawan, D., Nasution, S., & Djamaan, R. (2024). Analisis rantai pasok (supply chain) cabai merah (Capsicum annuum L.) di Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo. ATHA: Jurnal Ilmu Pertanian, 2(2), 109–118.
Kurniawan, R. D., Suwandari, A., & Ridjal, J. A. (2014). Analisis rantai pasokan (supply chain) komoditas cabai merah besar Di Kabupaten Jember. Berkala Ilmiah Pertanian, 10(10), 1–15.
Muchsiri, M., Alhanannasir, Sari, R. P., & Hartati, Y. (2022). Peningkatan umur simpan cabai merah keriting dengan coating larutan gel lidah buaya. Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Teknologi Pangan (Jedb), 11(1), 1–6.
Ningsih, I. W., Wahyuni, I., & Malik, A. (2020). Analisis rantai pasok cabai merah Di Kota Jambi Provinsi Jambi. Journal Of Agribusiness and Local Wisdom, 3(2), 87–97.
Prayitno, A. B., Hasyim, A. I., & Situmorang, S. (2013). Efisiensi pemasaran cabai merah di Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. JIIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis, 1(1), 53–59.
Roesmawaty, H. (2011). Analisa efisiensi pemasaran pisang di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Agrobisnis, 3(5), 1–9.
Saidah, N. D., Saparto, & Wiharso. (2018). Analisis efisiensi pemasaran cabai merah keriting (Capsicum annuum L.) di Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang. Agromedia, 36(2), 75–82.
Saputra, A. R., Setiawan, I., & Setia, B. (2021). Analisis efisiensi pemasaran cabai merah varietas Tanjung (suatu kasus di Desa Maparah Kecamatan Panjalu). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh, 8(3), 844–853. https://doi.org/10.25157/jimag.v8i3.5848
Sari, N., Zulkarnain, & Fauzi, T. (2019). Analisis pemasaran cabai merah (Capsicum annum) Di Desa Ladong Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah, 4(2), 205–214. www.jim.unsyiah.ac.id/JFP
Soekartawi. (1993). Manajemen Pemasaran dalam Bisnis Modern. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Soekartawi, A. (2002). Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Wulansari, F., Rahayu, E. S., & Qonita, R. A. (2021). Analisis rantai pasok cabai merah (Capsicum annum L.) di Kabupaten Magelang. AGRISTA, 9(4), 114–124.
Copyright (c) 2024 JURNAL AGRIBISNIS
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.