ANALISIS PEMASARAN SAGU DI DESA HARAPAN MAKMUR KECAMATAN GAUNG ANAK SERKA KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
Abstract
Desa Harapan Raya memiliki perkebunan sagu yang cukup luas dan terdapat agroindustri pengolahan menjadi pati sagu basah. Petani menjual batang sagu kepada pabrik yang selanjutnya hasil olahan berupa pati sagu basah tersebut dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar dan dikirim keluar daerah. Penentuan sampel petani dilakukan secara acak berjumlah 30 orang. Selanjutnya untuk menelusuri saluran pemasaran dilakukan dengan cara snowball. Analisis data meliputi analisis saluran pemasaran, margin, keuntungan, efisiensi dan farmer share. Terdapat tiga saluran pemasaran sagu basah di Desa Harapan Makmur Kecamatan Gaung Anak Serka, yaitu saluran I dari petani ke pabrik kemudian ke konsumen (masyarakat sekitar desa yang mengolah sagu basah), saluran II dari petani ke pabrik kemudian ke pengepul sagu basah di Teluk Pantaian dan dibawa ke Pabrik Besar Selat Panjang, saluran III dari petani ke pengepul tual kemudian ke pabrik selanjutnya ke pengepul sagu basah Teluk Pantaian ke konsumen (masyarakat desa Teluk Pantaian). Total biaya pemasaran saluran I sebesar Rp 341/kg, total biaya pemasaran saluran II Rp 471/kg dan saluran III Rp 569/kg. Total keuntungan pemasaran saluran I Rp 606/kg, total keuntungan pemasaran saluran II Rp 976/kg, dan total keuntungan pemasaran saluran III Rp 1.566/kg. Margin pemasaran saluran I Rp 880/kg, saluran II Rp 1.380/kg dan saluran III sebesar Rp 2.068/kg. Farmer share’s saluran I 56%, saluran II 45% dan saluran III 31%. Efisiensi pemasaran masing-masing saluran yakni saluran I sebesar 17,1%, saluran II sebesar 18,8%, saluran III yaitu sebesar 19,7%
Harapan Raya Village has quite extensive sago plantations and there is an agro-industry processing it into wet sago starch. Farmers sell sago stems to factories, where the processed product in the form of wet sago starch is marketed to meet the needs of local communities and sent out of the area. The sample of farmers was determined randomly, totaling 30 people. Next, exploring marketing channels is done using a snowball method. Data analysis includes marketing channel analysis, margin, profit, efficiency and farmer share. There are three marketing channels for wet sago in Harapan Makmur Village, Gaung Anak Serka District, namely channel I from farmers to factories then to consumers (people around the village who process wet sago), channel II from farmers to factory to Teluk Pantaian wet sago collectors and then to the factory in Selat Panjang, channel III from farmers to tual collectors then to the factory and then to Teluk Pantaian wet sago collectors to consumers (the people of Teluk Pantaian village). Total marketing costs for channel I are IDR 341/kg, total marketing costs for channel II IDR 471/kg and channel III IDR 569/kg. The total marketing profit from channel I is IDR 606/kg, the total marketing profit from channel II is IDR 976/kg, and the total marketing profit from channel III is IDR 1,566/kg. The marketing margin for channel I is IDR 880/kg, channel II is IDR 1,380/kg and channel III is IDR 2,068/kg. Farmer's share in channel I is 56%, channel II is 45% and channel III is 31%. The marketing efficiency of each channel, namely channel I is 17.1%, channel II is 18.8%, channel III is 19.7%.
References
Asmarantaka. (2012). Pemasaran Agribisnis. Bogor: Departemen Agribisnis FEM-IPB.
Azzaino. (1982). Pengantar Tataniaga Pertanian. Bandar Lampung: Unila.
Bahasoan, Husen. (2022). Kelembagaan Dan Saluran Pemasaran Sagu di Kabupaten Buru. Uniqbu Journal of Exact Sciences (UJES), 3(2), 1-7.
Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir. 2021.
Ditjenbun. (2020). Statistik Perkebunan Indonesia 2018-2020.
Latumahina, Y., Timisela, N. R., & Luhukay, J. M. (2021). Analisis Margin Pemasaran Produk Sagu (Studi Kasus Bioindustri Sawa) di Negeri Waraka Kabupaten Maluku Tengah. Agrilan, 9(1), 32–44.
Partini, Noer, M., Suliansyah, I., & Devianto, D. (2023). Kearifan Lokal Dalam Pemanenan Dan Penjualan Batang Sagu. Agrisaintifika, 7(2), 1-71–77.
Siti, K., Rosnita, & Dewi, N. (2020). Analisis Rantai Nilai dan Keberlanjutan Industri Sagu (Metroxylon Sp) Rakyat Kabupaten Kepulauan Meranti. Jurnal Ilmiah Pertanian, 17(1), 35–42.
Soekartawi. (2005). Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Press.
Sudiyono, A. (2004). Pemasaran Hasil Pertanian. Surabaya: Papyrus
Surni, Limi, M. A., & Zani, M. (2020). The Role of Added Value and Marketing Efficiency of Sago Starch on the Sago Processing Farmers’ Income in Konawe Regency, Southeast Sulawesi, Indonesia. International Journal of Economics and Management Systems, 5(2016), 193–199.
Copyright (c) 2023 JURNAL AGRIBISNIS
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.