MANFAAT SOSIAL EKONOMI PENANGKARAN RUSA SAMBAR (RUSA UNICOLOR) DI KHDTK AEK NAULI, SUMATERA UTARA

  • Sutan Sahala Muda Marpaung Institut Pertanian Bogor
  • Burhanuddin Masy’ud Dosen Prodi Pascasarjana Konservasi Biodiversitas Tropika, Institut Pertanian Bogor
  • Tutut Sunarminto Dosen Prodi Pascasarjana Konservasi Biodiversitas Tropika, Institut Pertanian Bogor
Keywords: captivity, sambar deer, socio-economic

Abstract

Salah satu upaya untuk menjaga kelestarian rusa sambar (Rusa unicolor) dan pengembangan pemanfaatannya secara berkelanjutan adalah penangkaran. Penangkaran juga dapat dimanfaatkan sebagai wahana wisata edukasi sehingga diharapkan memberikan manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis manfaat sosial ekonomi penangkaran rusa sambar sebagai wahana edukasi bagi masyarakat. Data lapang dikumpulkan pada bulan Juni-Juli 2020. Data lapang baik aspek teknis penangkaran rusa maupun manfaat sosial ekonomi dikumpulkan dengan cara observasi lapang dan pengukuran, wawancara dengan pengelola, anggota masyarakat sebagai tenaga kerja maupun pedagang, serta wawancara dengan pengunjung, serta penelaahan dokumen. Data manfaat sosial ekonomi yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif menggunakan skala Likert untuk menentukan manfaat sosial dan menghitung besarnya kontribusi ekonomi bagi masyarakat. Penangkaran rusa sambar ini juga dinilai masyarakat telah memberikan manfaat sosial dan berdampak positif sebagai sarana pendidikan dan obyek wisata menarik yang ditunjukkan oleh peningkatan jumlah dan frekeunsi kunjungan wisatawan. Adapun manfaat ekonominya antara lain ditunjukkan oleh bertambahnya anggota masyarakat sekitar yang berdagang di areal penangkaran yakni hanya seorang tahun 2018 menjadi 21 orang tahun 2020, kontribusi pendapatan ekonomi terhadap pengeluaran rumah tangga mencapai 85,71%.

One of the efforts to conserve the Sambar deer (Cervus unicolor) and to develop its sustainable use is captivity. Captivity can also be used as an educational tourism facility so that it is expected to provide socio-economic benefits for the community. This research was conducted with the aim of  analyzing the social and economic benefits of Sambar deer breeding as an educational facility for the community. Field data were collected in June-July 2020. Field data, both technical aspects of deer breeding and socio-economic benefits, were collected through field observations and measurements, interviews with managers, community members as workers and traders, as well as interviews with visitors, and document review. The collected data on socioeconomic benefits were analyzed descriptively qualitatively using a Likert scale to determine social benefits and calculate the amount of economic contribution to society. The Sambar deer was also considered by the community to haveprovided social benefits and had a positive impact as a means of education and attractive tourism objects, as shown by the increase in the number and frequency of tourist visits. The economic benefits were shown, among others, through increasing members of the surrounding community who trade in the captive area (only one person in 2018 to 21 people in 2020), contribution of economic income to household expenditure reaching 85,71%.

References

Bismark, R.M., Mukhtar, A.S., Takandjandji, M., Garsetiasih, R., Setio, P., Sawitri. R., Subiandono, E., Iskandar, S., Kayat. (2011). Sintesis Hasil Litbang: Pengembangan Penangkaran Rusa Timor. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Boone HN, Boone DA. 2012. Analyzing likert data. Journal of Extension. 50(2).

Brahmantiyo, B., Wirdateti., Nugraha, T., Trasidiharta, A. (2011). Peningkatan bobot badan dewasa rusa sambar melalui seleksi di penangkaran. Buletin Plasma Nutfah, 17(1),68-72. doi.org/10.21082/blpn.v17n1.2011.p68-72

Gusmasari, N., Rustiati, E.L., (2012). Daily activity and microhabitat preference of sambar deer (Cervus Unicolor Kerr, 1792) in the University of Lampung sanctuary, Biospecies, 1(2),35-40.

Kwatrina, R.T., Takandjandji, M., Bismark, M. (2011). Ketersediaan tumbuhan pakan dan daya dukung habitat Rusa timorensis de Blainville, 1822 di kawasan hutan penelitian Dramaga. Buletin Plasma Nutfah, 17(2),129-137. doi.org/10.21082/blpn.v17n2.2011.p129-137

Masy’ud B, Ginoga LN. (2016). Penangkaran Satwa Liar. Bogor: IPB Press.

Putri, N. A., Masy’ud, B., & Gunawan, H. (2019). Persepsi masyarakat terhadap taman rusa bumi patra Indramayu, Jawa Barat. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam, 16(1), 13-24. doi.org/10.20886/jphka.2019.16.1.13-24

Santosa, Y., Kwatrina, R. T., Kartono, A.P. (2012). Penentuan Sistem Penangkaran Rusa Timor (Rusa Timorensisde Blainville 1822) Berdasarkan Jatah Pemanenan dan Ukuran Populasi Awal. Media Konservasi, 17(2),55-64. doi.org/10.29244/medkon.17.2.%25p

Sayektiningsih, T., Atmoko, T., & Ma’ruf, A. (2014). Persepsi masyarakat terhadap pembangunan penangkaran rusa sambar (Cervus unicolor Kerr, 1972) di KHDTK Samboja, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam, 11(2), 143–153. doi.org/10.20886/jphka.2014.11.2.143-153

Pires, S.F., Moreto, W.D. (2011). Preventing wildlife crime : Solution that can overcome the’tragedy of the commons’. European Journal on Criminal Policy and Research,. 17(11), 101 – 123. doi.10.1007/s10610-011-9141-3

Tafalas M. (2010). Dampak pengembangan ekowisata terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat lokal (Thesis Master). Institut Pertanian,Bogor.

Utomo, M., & Hasan, R. (2014). Kajian partisipasi masyarakat dan peran pemerintah dalam kegiatan penangkaran dan konservasi eksitu rusa timor di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 11(2),165-173.

Utomo, R., & Suwignyo, B. (2015). Produktivitas tanaman kaliandra (Calliandra calothyrsus) sebagai hijauan pakan pada umur pemotongan yang berbeda. Buletin Peternakan, 39(2), 103-108. doi.org/10.21059/buletinpeternak.v39i2

Published
2022-05-12