http://ejournal.unisi.ac.id/index.php/jai/issue/feed Jurnal Agro Indragiri 2024-01-26T07:28:04+00:00 Yoyon Riono yoyonriono353@gmail.com Open Journal Systems <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: #000000; font-family: latoregular; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;">Jurnal Agro Indragiri (JAI) fokus menerbitkan artikel-artikel ilmiah yang bermuatan mengenai ilmu budidaya pertanian, hama dan penyakit tanaman dan ilmu tanah. Sub tema JAI meliputi ilmu pemuliaan tanaman, rekayasa genetika tumbuhan, pengelolaan hama terpadu, kesuburan tanah, hidrologi pertanian, sistem perbanyakan tanaman, sistem pertanian terpadu, ilmu penyakit tanaman, teknologi budidaya tanaman, kajian tanah gambut, ilmu gulma.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: #000000; font-family: latoregular; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;">ISSN : 2528-2956</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: #000000; font-family: latoregular; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;">E-ISSN: 2615-3777</p> http://ejournal.unisi.ac.id/index.php/jai/article/view/3070 RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor L.) PADA LAHAN KERING MASAM TERHADAP PENGATURAN JARAK TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR 2024-01-12T12:46:06+00:00 Yopie Moelyohadi yopie.agro@gmail.com A Haitami yopie.agro@gmail.com Seprido yopie.agro@gmail.com Nariman Hadi yopie.agro@gmail.com Andi Alatas yopie.agro@gmail.com Jamalludin yopie.agro@gmail.com <p><em>Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L.) Pada Lahan Kering masam Terhadap Pengaturan jarak Tanam dan Pemberian Pupuk organik cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan jenis pupuk organik cair dan jarak tanam tertentu yang memberikan pengaruh terbaik terhadap tanaman sorgum (Sorghum bicolor L.).</em><em> Penelitian ini telah dilaksanakan di Jl.</em> <em>Sukarela, Kelurahan Kebun Bunga, Kec.Sukarami, KM 7 Palembang, Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juni 202</em><em>3</em><em>. </em><em>&nbsp;</em><em>Penelitian ini&nbsp; menggunakan metode eksperiment, yang disusun berdasarkan Rancangan Petak Terbagi (Split plot design) dengan 3 faktor perlakuan dan 3 ulangan..&nbsp; Sebagai perlakuan petak adalah jarak tanam dansebagai anak petak pupuk organik cair.Dengan demikian terdapat 27 satuan percobaan.</em><em> Adapun perlakuan yang dimaksud adalah sebagai berikut : J</em><em>arak </em><em>T</em><em>anam J1 K1 =&nbsp; 70 cm x 10 cm</em><strong><em>, </em></strong><em>J2 =&nbsp; 70 cm x 20 cm</em><em>, </em><em>J3 =&nbsp; 70 cm x 30 c</em><em>m. </em><em>Jenis Pupuk Organik Cair (K)</em><em>, </em><em>K1 = Limbah Tahu</em><strong><em>, </em></strong><em>K2 = Urine Sapi</em><strong><em>, </em></strong><em>K3 = Kotoran Ayam</em><strong><em>. </em></strong><em>Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah </em><em>Tinggi Tanaman (cm), Jumlah</em><em> Daun</em><em>, </em><em>Panjang Malai</em><em>, Berat </em><em>Malai, </em><em>Berat </em><em>Biji Pertanaman </em><em>, </em><em>Berat Biji Perpetak<strong>. </strong></em><em>Hasil penelitian menunjukan bahwa secara tabulasi kombinasi perlakuan jarak tanam 70 x 40 cm dengan pemberian pupuk organik cair kotoran ayam memberikan pengaruh</em><em> tertinggi terhadap produksi sorgum sebesar 1,51 kg/petak (setara dengan 2,01 ton/ha)</em><em>.</em></p> 2024-01-12T00:00:00+00:00 Copyright (c) http://ejournal.unisi.ac.id/index.php/jai/article/view/3073 UJI PUPUK KASCING PADA TANAMAN TERUNG UNGU DI LAHAN KERING 2024-01-13T13:02:41+00:00 Rosmiah nenimarlinaah@gmail.com Neni Marlina nenimarlinaah@gmail.com Ida Aryani nenimarlinaah@gmail.com Erni Hawayanti nenimarlinaah@gmail.com Siti Sari Apriani nenimarlinaah@gmail.com Gamal Abd. Nasser nenimarlinaah@gmail.com <p><em>Lahan kering merupakan lahan yang sangat berpotensi untuk</em> <em>pengembangan tanaman</em> <em>sayuran terutama terung ungu, walaupun lahan kering memiliki kendala seperti ketersediaan unsur hara yang rendah dan berkurangnya kesuburan tanah.&nbsp; Perbaikan lahan kering ini dapat ditingkatkan produktivitasnya dengan pemberian pupuk kascing.&nbsp; Pupuk kascing dapat memperbaiki struktur tanah menjadi lebih gembur dan menyediakan unsur hara makro dan mikro serta meningkatkan aktivitas mikroba di dalam tanah yang akhirnya meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman terung.&nbsp; Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang yang terletak di jalan Sofian Kenawas, Gandus, Kec. Gandus, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Maret sampai Juni 2022. Tata letak di lapangan menggunakan rancangan RAK non Faktorial dengan 4&nbsp; perlakuan yang diulang 6 kali.&nbsp; Faktor perlakuannya adalah pupuk Kascing (C): 0 ton/ha (C<sub>0)</sub>, 7,5 ton/ha (C<sub>1</sub>), 15 ton/ha (C<sub>2</sub>) dan 22,5 ton/ha (C<sub>3</sub>).&nbsp; Produksi tertinggi dicapai pada penggunaan pupuk kascing 15 ton/ha yaitu seberat 11,10 ton/ha dan mampu meningkatkan 48,00 % bila dibandingkan dengan tanpa penggunaan pupuk kascing.</em></p> 2024-01-13T00:00:00+00:00 Copyright (c) http://ejournal.unisi.ac.id/index.php/jai/article/view/3086 PENGARUH JUMLAH CABANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) 2024-01-16T08:42:54+00:00 Wahyudi wahyudi.uniks@gmail.com Chairil Ezward wahyudi.uniks@gmail.com A Haitami wahyudi.uniks@gmail.com <p><em>Tanaman ubi kayu (Manihot esculenta crantz) merupakan tanaman yang penting bagi negara beriklim tropis termasuk Indonesia. Bahkan tanaman ubi kayu&nbsp; menjadi sumber karbohi­drat utama setelah beras dan jagung. Salah satu permasalahan dalam budidaya tanaman ubi kayu adalah belum diketahui jumlah cabang untuk dipelihara pada saat melakukan budidaya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman ubi kayu dengan perlakuan pengaturan jumlah cabang. Penelitian berbentuk percobaan lapangan yang dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Kuantan Singingi. Penelitian dilaksanakan selama 9 bulan menggunakan rancangan acak kelompok non faktorial dengan perlakuan pengaturan jumlah cabang yang terdiri 4 taraf perlakuan, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 ulangan sehingga diperoleh 16 unit percobaan. Perlakuan yang diberikan adalah dengan memelihara tanaman dengan 1 cabang, 2 cabang, 3 cabang dan 4 cabang. Hasil penelitian ini diuji secara statistik dengan uji F. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwasannya perlakuan jumlah cabang tidak memberikan pengaruh terhadap semua parameter pengamatan, tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), jumlah umbi pertanaman (buah) dan bobot umbi pertanaman (kg). </em></p> 2023-01-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) http://ejournal.unisi.ac.id/index.php/jai/article/view/3087 RESPON PADI GOGO (Oryza sativa L.) TERHADAP APLIKASI BIOCHAR SEKAM PADI DAN PUPUK KANDANG SAPI 2024-01-22T04:09:10+00:00 Yonce Melyanus Killa yonce@unkriswina.ac.id Uska Peku Jawang uska@unkriswina.ac.id <p><em>Upland rice is one type of local rice that is still cultivated and has the potential to be developed. However, its productivity is still low, so it is necessary to add nutrients to increase its productivity. This research was conducted with the aim of looking at the response of upland rice to the application of rice husk biochar and cow manure. The tools and materials used in this study were: polybag, inceptisol soil, rice husk biochar, cow manure, camera, upland rice seed label paper, and stationery. This study used a completely randomized design with 5 treatments and 4 replications. The treatments in this study were BP0: control (without biochar and manure), BP1: biochar 5 t ha-1 + manure 5 t ha-1; BP2: biochar 10 t ha-1 + manure 5 t ha-1, BP3: biochar 5 t ha-1 + manure 10 t ha-1, BP4: biochar 10 t ha-1 + manure 10 t ha-1. The results of this study were that the application of rice husk biochar 10 t ha-1 + manure 5 t ha-1 gave the highest effect on plant growth which included plant height, number of leaves and number of tillers of rice plants.</em></p> 2024-01-22T04:07:19+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Agro Indragiri http://ejournal.unisi.ac.id/index.php/jai/article/view/3093 KARAKTERISASI BENIH DAN KEKERABATAN KULTIVAR PADI LOKAL PASANG SURUT DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR 2024-01-23T15:24:45+00:00 nursida nursida esi.nursida@gmail.com Irfan Suliabsyah esi.nursida@gmail.com Etty Swasty esi.nursida@gmail.com Auzar Syarif esi.nursida@gmail.com <p>Similarity analysis was carried out on the characteristics of local type tidal rice grain in Indragiri Hilit Regency in January-October 2015 in Indragiri Hilir Regency. This research aims to inventory, characterize and determine the relationship between each type of local tidal rice grain in Indragiri Hilir Regency. This research uses a qualitative-quantitative description method. The beginning of this research was to explore the types of rice grains in each village and sub-district of Indfagiri Hilir Regency, then they were characterized and analyzed using the agglomerative method by calculating the distance between relatives using hierarchical cluster average linkage (between gropus). The research results show that Indragiri Hilir Regency has 27 local tidal rice cultivars. These cultivars consist of 'Karya Kuning', 'Karanduku', 'Ramos', 'Pulut Putih', 'Pandan Wangi', 'Ordinary', 'Lembu Sawah Merah', 'Karya Merah', 'Pulut Hitam', ' Pariaman', 'Lembu Sawah', 'Karya Tinggi', 'Panama', 'Batang Tuaka', 'Ir Super', 'Batang Piaman', 'Maron', 'Merah Putih', 'Serang', 'Putri Malu', 'Super', 'Opium', 'White', 'Kuatik', 'Frog', 'Lentik Bamban', 'Sere'. Morphological characters that differentiate rice cultivars are grain characteristics (length, width, thickness, weight of 100 seeds, grain surface shape, grain surface color, sterile lemma length, grain tip color, grain tip tail feather color and grain tip tail feather length), character rice (length, width, thickness, ratio of length to width, and color of rice epidermis). Phenetic analysis using the Minitab Release version 17 program divided 27 local tidal rice cultivars into 9 clusters at a similarity level of 56.78%. Which consists of group 1, consisting of Karya Kuning, Karya Merah, Maron, Pulut Putih, Putih, Putri Malu, Merah Putih, Super; Group II consists of Karanduku, Opium and Lembu Sawah Merah; cluster III consists of Ramos, Batang Tuaka, Karya Tinggi, Serang and Pariaman, cluster IV consists of paddy cattle; Group V consists of Kuatik, Serai, Lentik Bamban, Kodok, Group VI consists of Ordinary and Batang Piaman and groups VII, VIII and IX respectively consist of Pandan Wangi, Super and Pulut Hitam.</p> 2024-01-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Agro Indragiri http://ejournal.unisi.ac.id/index.php/jai/article/view/3103 PENGARUH BEBERAPA TIPE PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH DI KECAMATAN WULA WAIJELU KABUPATEN SUMBA TIMUR 2024-01-26T07:28:04+00:00 Matias Umbu Teul matias@gmail.com Yonce Melyanus Killa yonce@unkriswina.ac.id Melycorianda Hubi Ndapamuri melycorianda@unkriswina.ac.id <p><em>The availability of nutrients in the soil is also very important whether the soil conditions are low, medium or high. It is important to know the chemical properties of the soil, because they can be used as a basis for determining the type and dose of fertilizer. This research was conducted to determine the effect of land use on the chemical properties of soil in the Wula Waijelu subdistrict, East Sumba Regency. This research was conducted from December 2023 to January 2024. The methods used in this research were survey methods and laboratory analysis. Determining the sampling location was carried out using the purposive sampling method (done deliberately by looking at land use at the research location). The parameters observed were P-total, K-total, base saturation (KB), cation exchange capacity (CEC), pH, C-organic. The results of the research show that land use (rice fields, plantations/gardens, moors/farms and shrubs) does not have a real influence on soil chemical properties such as total P, total K, KB, CEC, pH and C-organic in Wulla Waijelu sub-district, Regency East Sumba. The shrub land use type gave the highest values for P-total (39.44 ppm), K-total (0.73 me/100 g), base saturation (KB) (75.04%). Cation exchange capacity (CEC) with the highest value in field land use, pH in neutral and alkaline conditions while C-organic with the highest value in paddy field use</em></p> 2024-01-26T07:24:42+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Agro Indragiri